MALINAU, Kabarmalinau.com_Penciptaan produk berbahan baku lokal terus mendapat perhatian dari berbagai institusi. Tak hanya institusi pemerintah tetapi juga institusi swasta termasuk institusi pendidikan. Salah satunya adalah Politeknik Malinau. Cara dan kegiatan yang ditempuh oleh perguruan tinggi ini yaitu dengan menggelar kompetisi kewirausahaan mahasiswa.
“Ini kami laksanakan khusus untuk mahasiswa Poiteknik Malinau. Pelaksanaanya pada tanggal 27 dan 28 Maret ini,” ungkap Verawaty Palangan S.Kom., MM., Ketua Panitia Kompetisi Kewirausahaan Mahasiswa Poltek Malinau, Rabu (24/3).
Dijelaskan Verawaty, kompetisi wirausaha merupakan ajang bagi para mahasiswa untuk mengaplikasikan ide dan gagasan wirausaha yang dimiliki. Pada kompetisi ini yang dirangsang adalah inovasi dan kreatifitas mahasiswa dalam menciptakan produk berbahan sumber daya alam lokal.
“Entah itu berupa makanan, minuman, atau kerajinan dengan memanfaatkan sumber daya alam atau bahan baku lokal,” imbuh Verawaty.
Sejak dibuka beberapa waktu lalu, sudah ada 11 tim yang mendaftar dari 4 program studi yang ada di Politeknik Malinau. Setiap tim mendapatkan bantuan Rp200 ribu dari panitia. Bantuan tersebut merupakan stimulus bagi peserta untuk berinovasi dan berkreasi menciptakan produk tertentu berupa makanan, minuman, atau kerajinan.
Panitia akan memilih 3 produk terbaik. Produk terbaik tersebut kelak akan dipatenkan sebagai produk khas Politeknik Malinau dan Kabupaten Malinau. Salah satu penentu kategori terbaik, sambung Verawaty, adalah penggunaan bahan baku serta inovasi atau kreasi atas bahan baku tersebut.
“Yang ingin kami dapatkan adalah produk terbaik, menggunakan bahan baku lokal sebagai bahan baku utama. Tidak dijadikan bahan sampingan. Peserta harus melakukan kreasi dan inovasi terhadap bahan baku lokal sehingga menjadi produk yang berkualitas,” papar Ketua Prodi Akuntansi ini.
Pada Sabtu (27/3) penilaian akan dilakukan. Peserta membawa hasil kerya masing-masing ke Alun-alun Prosehat tempat kompetisi wirausaha berlangsung. Kemudian pada Minggu (28/3) peserta akan membagikan produk mereka ke masyarakat untuk mendapatkan testimoni dari mereka.
Reporter: Rahmawati