Malinau,Kabarmalinau.com_BUPATI Yansen TP mengajak para anggota legislatif untuk tidak mengedepankan ego dan kepentingan partai semata. Sebaliknya, harus mengedepankan kepentingan masyarakat. Dalam kontestasi politik, Pileg atau Pilkada misalnya, ego dan kepentingan partai sah-sah saja dikedepankan. Tapi setelah para kader partai duduk di kursi parlemen, ego kelompok harus diredam dan kemudian mengedepankan kepentingan masyarakat.
“Jangan lagi mengedepankan ego dan kepentingan partai di atas kepentingan masyarakat,” tegas Wakil Gubernur Kaltara terpilih itu, Rabu (3/2) saat ia berpidato dalam forum rapat Paripurna Pelantikan Ping Ding sebagai Ketua DPRD Malinau.
Kemudian, Wakil Ketua DPP Demokrat ini pun menegaskan agar peran dan fungsi utama legislatif dijalankan dengan sehat. Mengkritisi pemerintah tak haram. Dengan catatan dilakukan dengan fair dan objektif. Bukan kritik membabi buta yang didasari sentimentil.
“Toh, kami di pemerintahan sudah biasa menerima itu. Bahkan memicu kami untuk bekerja lebih baik lagi,” ungkap Yansen TP.
Komitmen yang kuat dari parlemen untuk mengedepankan kepentingan masyarakat, memperjuangkan hak-hak dan aspirasi mereka di nilai Yansen TP akan menjadi energi bagi pemerintah dalam bekerja. Hubungan yang solid antara lembaga legislatif dan eksekutif dapat memperlancar gerak pembangunan.
Banyak sukses dan prestasi yang dicetak Yansen TP serta Topan Amrullah saat keduanya menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Malinau selama 10 tahun (2 periode). Di samping ada kekurangan, ada kelemahan, ada pekerjaan rumah yang harus dibereskan oleh pemimpin berikutnya. Gerakan Desa Membangun (Gerdema) adalah peninggalan Yansen TP yang sangat fundamental. Gerdema adalah konsep pembangunan yang memberi kedaulatan pada masyarakat untuk berpacu membangun desa masing-masing. Ada tanggung jawab dan kepercayaan yang dilekatkan pemerintah daerah pada pemerintah dan masyarakat desa. Ada anggaran yang diberikan pemerintah pada mereka.
Pada periode kedua, Yansen TP kemudian mempertajam Gerdema dengan mencetuskan program RT Bersih. Melalui program RT Bersih, masyarakat dan pemerintah di level paling “bawah” diberi kedaulatan serupa untuk membangun. Juga dengan anggaran yang cukup memadai. Suatu kebijakan yang bisa jadi, di republik ini, baru berjalan di Malinau.
Yansen TP berkomitmen menerapkan semangat pembangunan demikian di Kaltara nanti. Semangat yang berorientasi pada tindakan membangun dari desa, memberdayakan potensi yang dimiliki desa dan semangat memperhatikan masyarakat desa.
“Saya akan terapkan semangat itu di Kaltara. Membangun negara dari daerah, dari desa. Yang kita lakukan adalah membangun negara,” tegas Yansen TP, penulis Buku Kaltara Rumah Kita.
Kebijakan memberikan prioritas pembangunan pada wilayah pedalaman-perbatasan pada periode awal Yansen TP-Topan Amrullah merupakan pilihan untuk mengejar ketertinggalan mereka dari berbagai akses; transportasi, komunikasi, dan berbagai akses lainnya. Kini akses-akses itu sudah terbuka meskipun masih meninggalkan pekerjaan rumah. Sayang, pilihan atas kebijakan tersebut kemudian dipolitisir secara deskriminatif. Lantas munculah pandangan miring pemerintah berat sebelah. Pada berbagai kontestasi politik soal ini pun menjadi isu yang kerap di goreng habis.
“Begitulah dinamika. Pada saat itu saya berpikir pemerintah harus berupaya menyetarakan masyarakat di sana,” kata Yansen TP.
Sekarang pedalaman sudah terbuka. Apa yang dinikmati orang kota sudah juga dinikmati orang pedalaman. Walaupun masih dengan kadar yang berbeda. Kondisi seperti ini mesti difahami masyarakat perkotaan. Sederhana saja, dengan membayangkan usaha mereka untuk mendapatkan sembako. Mereka harus melewati perjalanan berat, antara hidup dan mati. Nah, masyrakat di wilayah kota tak demikian. Tapi masyarakat kota nyaring betul kalau bersuara. Terhalang lobang saja, dimakinya habis-habisan, Kepala Dinas Pekerjaan Umum.
Kondisi seperti itu harus siap dihadapi pemerintah. Di samping kondisi lain yang kerap menjadi tantangan pemerintah dalam melaksanakan pembangunan. “Kita harus siap menghadapi kondisi dan situasi bagaimana pun. Tantangan tidak akan pernah hilang. Jadikanlah tantangan sebagai dorongan,” kata Yansen TP.
Paripurna pelantikan Ketua DPRD Rabu (3/2) merupakan paripurna terakhir yang diikuti Bupati Yansen TP sebelum dilantik menjadi Wakil Gubernur Kaltara dalam waktu dekat ini. Selain menyampaikan beberapa hal di atas, Yansen TP pun menyampaikan terima kasih dan permintaan maaf pada seluruh pihak dan masyarakat.
Yansen TP berjanji akan selalu mengingat Malinau setelah ia menjalankan amanah sebagai Wakil Gubernur Kaltara. Ia yakin pemerintah baru akan mampu membawa Kabupaten Malinau pada kemajuan yang lebih. Menciptakan kesuksesan serta prestasi untuk masyarakat.
PENULIS : M. BALI – WALIYUNU HERIMAN