MALINAU, Kabarmalinau.com_Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malinau segera menindaklanjuti rekomendasi evaluasi terkait Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati selama tahun anggaran 2023
Rekomendasi yang disampaikan DPRD Malinau ini disampaikan dalam Rapat Paripurna Penyampaian Rekomendasi LKPJ Kepala Daerah beberapa waktu lalum
Wakil Bupati Malinau, Jakaria memastikan pihaknua segera menindaklanjuti rekomendasi tersebut dengan meneruskannya kepada seluruh instansi terkait.
“Selanjutnya rekomendasi tersebut akan dijadikan sebagai acuan untuk perbaikan dan peningkatan kinerja,” kata Jakaria, Jumat (3/5/2024).
Diketahui ada sejumlah catatan rekomendasi yang disampaikan DPRD Malinau pada Rapat Paripurna Penyampaian Rekomendasi LKPJ Kepala Daerah beberapa waktu lalu. Salah satunya program Inovasi Desa Sarjana.
“Kami akan segera benahi dan evaluasi realisasi program Inovasi Desa Sarjana,” tuturnya.
Jakaria mengakui dari hasil rekomendasi, DPRD menilai Program Desa Sarjana belum menyentuh semua wilayah di Kabupaten Malinau dalam 3 tahun kepemimpinannya bersama Bupati Wempi W Mawa.
“Hal itu karena pada awal kami dilantik, APBD pada tahun 2021 belum masuk ke visi-misi pemerintahan kami. Sehingga masih menjalankan program pemerintah sebelumnya. Masih dalam masa transisi,” jelasnya.
Kemudian, pada Tahun 2022 pemerintahan Wempi-Jakaria baru dapat menggerakkan visi-misi dan program inovasi di awal tahun menjabat yang diperuntukkan bagi seluruh masyarakat Kabupaten Malinau.
“Awal tahun 2022, kami sudah menyampaikan melalui Surat Edaran (SE) kepada seluruh jajaran Camat dan Kepala Desa, khususnya untuk program Inovasi Desa Sarjana,” imbuhnya.
Lalu permasalahan di Tahun 2022, kata Jakaria, khusus di daerah pedalaman dan perbatasan belum semua desa dapat mempersiapkan diri masuk ke Program Desa Sarjana.
“Hal itu pun perlu sosialisasi secara intens dan menyeluruh kepada masyarakat. Karena masih belum sama persepsi masyarakat dan pemerintah tentang tujuan program Desa Sarjana tersebut,” terang Jakaria.
Menurutnya, karena program ini unik dan bukan semacam beasiswa. Namun program yang diperuntukkan secara berkesinambungan danulusannya harus mengabdi kembali ke masyarakat Kabupaten Malinau.
Karena permasalahan sosialisasi yang masih minim pada awal berjalannya program tersebut, sehingga hanya diprioritaskan bagi anak-anak atau siswa yang telah mempersiapkan diri.
“Hal itu juga dikarenakan anggaran daerah di Tahun 2022 masih minim. Sehingga program ini masih belum dapat menyentuh semua desa utamanya bagi anak-anak yang berada di wilayah pedalaman dan perbatasan. Termasuk belum siapnya sejumlah desa untuk mengutus anak-anak atau SDM nya dalam mengikuti program Desa Sarjana,” ujarnya.
Namun, di tahun 2023 yang lalu terjadi peningkatan signifikan terhadap jumlah peserta Desa Sarjana. Hampir di seluruh desa di Kabupaten Malinau yang mengutus calon peserta.
“Maka dalam tahapan seleksi Tim akan lebih memperketat proses penerimaannya. Karena mengingat program ini ialah Satu Desa, Satu Sarjana. Jadi hanya satu anak yang dapat diutus,” katanya.
Ia berharap, dengan tidak semua pendaftar bisa langsung dapat direkrut dalam program Desa Sarjana ini, di Tahun 2024 akan ada pemerataan di seluruh desa dalam sasaran program desa Sarjana sesuai potensi desa.
“Jadi bukan program ini tidak menyentuh ke semua wilayah desa, namun ada beberapa desa yang memang belum mempersiapkan anak-anaknya untuk dapat mengikuti program ini dengan berbagai alasan,” pungkasnya.
“Insya Allah di tahun 2024 ini akan kami tuntaskan terkait pemerataan sasaran desa sarjana. Maka diharapkan seluruh desa dapat mengutus anak-anak didiknya secara profesional sesuai potensi desa yang dimiliki,” harapnya. (tk7/saf)