MEDAN, Kabarmalinau.com – Hasil kurang memuaskan diraih oleh dua atlet Wushu Kaltara, Shelly Cahyani Dherisca dan Roy Tua Manihuruk, yang harus terhenti di babak perempat final pada pertandingan di GOR Dispora Sumatera Utara, Jumat (13/09/2024). Cabang olahraga (cabor) Wushu gagal mempersembahkan medali bagi Kalimantan Utara (Kaltara) dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh-Sumatera Utara.
Shelly Cahyani, yang bertanding di kelas Sanda 56 kilogram putri, harus mengakui kekalahannya dari atlet Jawa Barat, Ebina Saputri, dalam dua ronde. Kekalahan ini membuat Ketua Harian Wushu Indonesia (WI) Provinsi Kaltara, Hendra Radiyanto, merasa kecewa terhadap keputusan wasit.
“Rasa kecewa jelas ada, terutama karena Shelly terus menyerang dan mendapat poin, sementara lawannya lebih banyak menghindar atau bermain dengan taktik pukul-lari,” ujarnya.
Menurut Hendra, kekalahan Shelly mungkin dipengaruhi kondisi kesehatannya yang terganggu sejak awal pertandingan, terutama akibat mata silindris yang dialami. Meski demikian, keputusan wasit yang memenangkan Jawa Barat tidak bisa diganggu gugat.
“Kita harus menerima keputusan wasit, dan ini menjadi pelajaran serta evaluasi untuk ke depan agar dapat tampil lebih baik,” tambahnya.
Sementara itu, Roy Tua Manihuruk, yang bertanding di kelas Sanda 75 kilogram putra, juga harus mengakui keunggulan petarung Jawa Tengah, Puja Riyaya, yang memenangkan pertandingan dalam dua ronde. Meskipun Puja adalah atlet yang pernah membela Indonesia di ajang SEA Games, Roy tetap memberikan perlawanan berarti dengan terus mencoba menyerang sepanjang pertandingan.
“Lawan bermain sangat hati-hati untuk menghindari pukulan keras Roy. Mereka tahu keahlian Roy dalam tinju, sehingga strategi mereka lebih mengedepankan permainan defensif dan serangan balik,” jelas Hendra.
Kegagalan Wushu Kaltara dalam meraih medali di PON XXI 2024 menjadi pelajaran besar bagi Pengprov WI Kaltara. “Setelah ini, kami akan terus melakukan pembinaan berkelanjutan. Kegagalan ini juga menjadi pengingat untuk lebih memperhatikan kekuatan lawan ke depan,” tutup Hendra.(*)